Thursday, October 13, 2016

Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi Penyakit Anemia

Penyakit bernama "anemia sel sabit" oleh Vernon Mason pada 1922. Namun, beberapa elemen dari penyakit telah diakui sebelumnya: kertas di '' Selatan jurnal medis farmakologi '' pada tahun 1846 dijelaskan ketiadaan limpa dalam otopsi dari budak pelarian. Literatur medis Afrika melaporkan kondisi ini pada 1870-an, ketika itu dikenal secara lokal sebagai '' ogbanjes'' ("anak-anak yang datang dan pergi") karena tingkat kematian bayi yang sangat tinggi yang disebabkan oleh kondisi ini. Sejarah kondisi dilacak laporan ke 1670 dalam satu keluarga Ghana. Juga, praktek menggunakan tar sabun untuk menutupi noda yang disebabkan oleh anemia sel luka adalah lazim dalam masyarakat kulit hitam.

Cara Mengatasi Penyakit Anemia
Gambar penyakit anemia (sumber : google.com)

Linus Pauling dan kolega yang pertama, pada tahun 1949, untuk menunjukkan bahwa anemia sel sabit yang terjadi sebagai akibat dari kelainan pada molekul hemoglobin. Ini adalah pertama kalinya penyakit genetik terhubung dengan mutasi protein spesifik, tonggak dalam sejarah biologi molekular, dan diterbitkan dalam kertas "Anemia sel sabit". Asal-usul mutasi yang mengarah ke gen sel sabit awalnya dianggap di Jazirah, menyebar ke Asia dan Afrika. Sekarang diketahui, dari evaluasi kromosom struktur, bahwa ada setidaknya empat peristiwa mutational yang independen, tiga di Afrika dan keempat di Arab Saudi atau India Tengah.

Ciri-ciri penyakit anemia :

1. Kelopak Mata Pucat

Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika Anda meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.

2. Sering Kelelahan

Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi Anda memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.

3. Sering Mual

Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness atau mual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.

4. Sakit kepala

Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-menerus. Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering menyebabkan sakit kepala.

5. Ujung Jari Pucat

Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika Anda mengalami anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.

6. Sesak napas

Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.

7. Denyut Jantung Tidak Teratur

Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki kecepatan abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.

8. Wajah Pucat

Jika Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi putih kekuningan.

9. Rambut rontok

Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan rambut dengan cepat.

10. Menurunnya Kekebalan Tubuh

Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah jatuh sakit atau kelelahan.

Penyebab & Faktor Risiko :

Darah terdiri dari plasma dan sel. Ada tiga jenis sel darah:

Sel darah putih (leukosit). Sel darah ini berguna untuk melawan infeksi.
Platelets / keping darah. Sel darah ini membantu membekukan darah saat terluka.
Sel darah putih (eritrosit). Sel darah merah ini membawa oksigen dari paru-paru melalui aliran darah menuju otak dan organ serta jaringan lain.


Tubuh memerlukan suplai oksigen untuk berfungsi. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang merupakan protein yang kayak dengan zat besi yang memberikannya warna merah.

Banyak sel darah diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Untuk dapat memproduksi sel darah merah dan hemoglobin, tubuh anda membutuhkan zat besi, mineral, protein dan vitamin lainnya dari makanan yang anda makan.

Penyebab Anemia (Kurang Darah)

Anemia terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu sedikit sel darah merah, kehilangan terlalu banyak sel darah merah atau mematikan sel darah merah lebih banyak daripada menggantinya. Beberapa jenis anemia dan penyebabnya adalah:

Iron deficiency anemia
Penyebab anemia jenis ini adalah kekurangan zat besi di tubuh. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak akan memproduksi cukup hemoglobin untuk sel darah merah.

Vitamin deficiency anemia
Sebagai tambahan dari zat besi, tubuh juga membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk menghasilkan cukup sel darah merah. Asupan makanan yang rendah zat tersebut dan nutrisi penting lain dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Sebagai tambahan, beberapa orang tidak dapat dengan efektif menyerap vitamin B-12.

Anemia of chronic disease
Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi produksi sel darah merah, menghasilkan anemia kronis. Gagal ginjal juga dapat menyebabkan anemia.

Aplastic anemia
Jenis ini sangat jarang terjadi dan merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan sumsum tulang belakang untuk menghasilkan ketiga jenis sel darah. Penyebabnya tidak diketahui.

Anemias associated with bone marrow disease
Kondisi seperti leukemia dan myelodysplasia dapat menyebabkan anemia yang menyebabkan produksi darah di sumsum tulang belakang berkurang.

Hemolytic anemias
Ini terjadi ketika sel darah merah hancur lebih cepat dan sumsum tulang belakang tidak mampu mengimbanginya dengan menghasilkan sel darah merah pengganti. Penyakit tertentu seperti gangguan pada darah dapat menjadi penyebab. Serta gangguan autoimun tubuh dapat menyebabkan tubuh menghasilkan antibodi terhadap sel darah merah sehingga menghancurkan sel darah merah.

Sickle cell anemia
Jenis anemia ini disebabkan oleh kecacatan bentuk hemoglobin yang membuat sel darah merah terbentuk seperti sabit. Sel darah merah ini mati secara prematur dan menyebabkan kondisi kronis kurangnya sel darah merah.

Anemia lain
Anemia jenis ini berbeda dari yang lain, antara lain thalassemia dan anemia yang disebabkan oleh kecacatan hemoglobin.

Faktor risiko terkena anemia :

Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia antara lain:

Rendahnya asupan gizi pada makanan.
Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil.
Menstruasi.
Kehamilan.
Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati.
Faktor keturunan.


Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun kimia, dan menggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.

Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat dan kurang asupan zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya.

Pencegahan Penyakit Anemia

Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu menghindari iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat yang mengandung:

1. Zat besi

Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana hijau gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-lain.

2. Folat

Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kavangan, sereal dan pasta.

3. Vitamin B-12

Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.

4. Vitamin C

Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung vitamin C antara lain jeruk, melon dan buah beri.

Makanan yang mengandung zat besi penting untuk mereka yang membutuhkan zat besi tinggi seperti pada anak-anak, wanita menstruasi dan wanita hamil. Zat besi yang cukup juga penting untuk bayi, vegetarian dan atlet.

Cara mengatasi penyakit anemia :

Makanan dengan Zat Besi

Anemia biasanya diakibatkan oleh kekurangan zat besi. Hemoglobin tersusun atas zat besi dan protein. Oleh karena itu, agar jumlah hemoglobin tetap stabil, Anda perlu mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya, hati, beras merah, kurma, anggur, dll.

Apel

Buah apel juga merupakan sumber makanan yang kaya zat besi. Selain mengandung vitamin dan mineral, apel terbukti dapat meningkatkan kadar hemoglobin sehingga Anda terhindar terhadap anemia.

Umbi-umbian

Makanan sehat lainnya yang berkhasiat mencegah anemia adalah umbi-umbian, seperi ubi jalar. Tidak hanya kaya asam folat dan kalium, ubi jalar juga mengandung serat yang bagus untuk pencernaan. Anda bisa mengolahnya dengan cara direbus, dibuat kolak, atau bahkan sebagai campuran jus.

Madu

Sejak zaman dahulu kala, madu dipercaya sebagai obat segala penyakit, termasuk anemia. Selain kaya zat besi, madu juga mengandung vitamin dan mineral penting lainnya. Anda bisa memanfaatkan madu sebagai campuran berbagai jenis makanan untuk meningkatkan kadar hemoglobin. Itu kenapa madu merupakan salah satu solusi alami yang efektif untuk mengobati anemia.

Pisang

Buah pisang terbukti kaya akan zat besi, kalium dan vitamin dan mineral. Mengkonsumsi pisang setiap hari tidak hanya untuk menyembuhkan anemia tetapi juga untuk manfaat kesehatan lainnya. Ini juga menjadi salah satu cara paling mudah untuk mengobati anemia.

Dandelion

Dandelion atau yang biasa dikenal dengan Randa Tapak berguna dalam penyerapan zat besi yang Anda konsumsi melalui makanan atau suplemen. Selain dandelion, alernatif lain yang bisa Anda coba yaitu teh herbal.

Jeruk

Mengkonsumsi buah yang kaya akan vitamin C seperti jeruk, nanas, stroberi dan tomat membantu dalam penyerapan zat besi dalam darah. Buah-buahan tersebut berguna untuk melawan anemia dan juga mencegah agar munculnya berbagai penyakit akibat anemia.

Kurma

Kurma kaya akan zat besi, vitamin C, vitamin B kompleks, dan antioksidan. Buah ini adalah obat terbaik untuk menyembuhkan anemia. Rebus kurma dan susu, lalu minum secara rutin setiap hari.

Gula Merah

Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi anemia yakni dengan mengkonsumsi gula merah. Gula merah kaya akan zat besi dan meningkatkan kadar hemoglobin jika dikonsumsi setiap hari. Anda dapat mencampurnya dengan teh atau sebagai pemanis makanan.

Tomat

Buah ini merupakan sumber makanan yang kaya vitamin C dan lycopene. Vitamin C membantu dalam penyerapan zat besi dalam darah. Dengan meminum jus tomat secara rutin, masalah anemia yang Anda alami akan cepat tuntas.


Mandi Air Dingin

Mandi dengan air dingin akan meningkatkan sirkulasi darah. Alhasil, suhu tubuh akan diatur ulang dan gejala anemia bisa teratasi.

Demikian yang saya jelaskan tentang penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi penyakit anemia yang perlu anda ketahui agar selalu menjaga kesehatan tubuh anda dari penyakit yang satu ini dengan cara tradisional yang terbukti dan berkhasiat. Selamat mencobanya di rumah dan semoga infonya bermanfaat buat anda semua.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi Penyakit Anemia