Tak hanya daging ayam dan sapi yang beracun. Ternyata, susu bayi pun kini mengandung bakteri yang bisa menyebabkan bayi keracunan. Hal ini terungkap ketika Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Batam berhasil mengagalkan masuknya susu bayi beracun yang akan disebar ke seluruh Indonesia termasuk ke Jabodetabek.
![]() |
Gambar susu berbakteri (sumber : google.com) |
Ribuan susu bayi mengandung bakteri clostridium botulinum penyebab keracunan, berhasil diamankan BPOM Batam, Kepulauan Riau. Susu kemasan tersebut merupakan selundupan dari Negeri Jiran, Malaysia, Singapura dan China.
“Mereka (importir) melaporkan susu tercemar. Sudah ada upaya penarikan sejak 3 Agustus 2013,” kata Kepala BPOM Batam I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, kemarin.
Petugas BPOM sudah menurunkan tim ke gudang importir yang terletak di daerah Batu Ampar, Batam. Sejumlah tempat penjualan di Batam dan di Tanjung Pinang juga diperiksa. Dari hasil monitoring, 2.908 kemasan susu sudah ditarik.
“Sisanya akan ditarik dari puluhan supermarket di Batam dan di Tanjung Pinang,” jelasnya.
Menurutnya, susu formula yang mengandung racun bisa mengakibatkan bayi mengalami kanker.
“Susu yang tercemar bisa mengakibatkan bayi muntah-muntah dan diare. Bisa juga mengakibatkan gangguan pencernaan dan syaraf berkepanjangan,” katanya.
Menanggapi maraknya susu bayi racun, Sudaryatmo Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan, seharusnya BPOM lebih giat lagi merazia susu-susu bayi yang mengandung racun.
“Mengenai perihal tentang kasus susu berbakteri atau tidak layak konsumsi itu sebelumnya harus jelas ke-legalitasnya. Tetapi itu semua adalah tanggung jawab pihak BPOM, karena dia yang mempunyai andil penting dalam kelayakan konsumsi di Indonesia,” kata Sudaryatmo.
Sudaryatmo juga mengatakan, seharusnya BPOM juga memproteksi segala pintu yang bisa memasukkan barang-barang ilegal ke Indonesia.
Sudaryatmo juga menegaskan, pihak penjual bisa dituntut karena menjual barang tidak layak tersebut.
“Jika sampai banyak balita yang keracunan akibat susu berbakteri tersebut, yang patut disalahkan adalah penjualnya. Karena dia pasti tau itu barang layak atau tidak,” tegasnya.
Susu bayi mengandung bakteri racun pernah diteliti di Institut Pertanian Bogor (IPB). Dalam penelitian, susu bayi kemasan mengandung bakteri Enterobacter sakazakii. Temuan ini sempat menjadi heboh.
Penelitian yang diketuai Dr Sri Estuningsih mengungkapkan sebanyak 22,73 persen susu formula dari 22 sampel dan 40 persen makanan bayi dari 15 sampel telah terkontaminasi Enterobacter sakazakii.
“Sampel makanan dan susu formula yang kami teliti berasal dari produk lokal,” kata Estu.
Bakteri jenis ini bisa menyebabkan radang selaput otak. “Awalnya kami hanya ingin meneliti penyebab diare pada bayi, tapi saya malah kaget dengan ditemukannya Enterobacter sakazakii, bukan bakteri Escherichia coli yang sering ditemukan itu,” kata Estu.
Menurut dia, bakteri Enterobacter sakazakii sangat membahayakan. Selain bisa menyebabkan radang selaput otak, bakteri itu juga bisa menyebabkan radang usus dan peradangan jaringan di seluruh tubuh. “Apalagi, susu formula dan bubur bayi banyak diberikan kepada anak usia di bawah satu tahun. Ini sangat membahayakan,” katanya.
Dijelaskan Sri, temuan bakteri Enterobacter sakazakii pada susu formula dan bubur bayi itu langsung ditindaklanjuti oleh pemerintah, dengan membentuk tim gabungan yang berasal dari Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, Badan POM, dan tim peneliti IPB.(DED).
Cara mendeteksi susu berbakteri :
- Tuangkan air panas kedalam susu bubuk yang lebih kental dari biasanya, lalu diaduk hingga tidak terlihat lagi gumpalan susu bubuknya, letakan kedalam lemari es hingga susu menjadi dingin.
- Sepotong kain hitam diletakan diatas gelas kosong untuk menyaring.
- Tuangkan susu yang telah dingin itu keatas kain untuk disaring.
- Jika terlihat diatas kain ada benda beku berwarna putih, kemudian bilaslah dengan air bersih beberapa kali untuk menghilangkan benda-benda yang dapat larut hancur.
- Jika ditemukan kristal putih, masukanlah kedalam air bersih, bila kristal tersebut tenggelam dalam air, maka kemungkinan besar adalah melamine, susu bubuk tersebut tidak layak dikonsumsi.